Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Resign

Gambar
Setiap kali mendengar kata resign dari cerita teman, saya tak tahu lagi harus mengucapkan apa. Haruskah memberi selamat atau memberi puk-puk. Mungkin dua-duanya. Sampai saat ini saya sudah merasakan 3 kali resign dari kerjaan. Resign pertama, saat menjadi parttimer di Taman Pintar pada tahun 2009. Saya resign di tahun 2010. Tiga bulan setelah memegang amanah baru di kampus. Sejatinya saya belum ingin resign dari Taman Pintar waktu itu. Saya masih senang bekerja di Taman Pintar dan Taman Pintar pun juga baik-baik saja dengan saya. Tapi situasi dan kondisi yang ada di luar pekerjaanlah yang tidak memungkinkan. Kalau saya nekat nggak mau resign dari kantor saat itu juga, mungkin November 2017 kemarin tidak ada adegan di dekat pintu tol macam, "Pu, kalau si Lalalala belum nyampe buat ngejemput kita, ntar kita nongkrong sama Mamang Warteg aja ya..." Iya, karena kemungkinan besar di usia muda yang naif dan emosi belum stabil itu, Teman nongkrong sama Mamang W

Bersahabat dengan Uang

Gambar
Duit lagi, duit lagi masalah yang mendesak dalam hidup ini.  Lirik lagu milik Potret itu tiba-tiba terdengar berkali-kali di telinga saya. Iya, duit. Empat huruf yang fenomenal. Yang disukai tapi kadang juga dibenci oleh manusia. Yang kadang menjadi alat penolong, kadang malah menjerumuskan si manusia itu sendiri ke dalam jurang mara bahaya. Duit ibarat mata pedang,mau duit kertas sampai bitcoin yang sekarang sedfang hitz itu, ibarat kamera DSLR canggih, ibarat smartphone, kalau dipegang oleh orang yang tepat akan membawa manfaat. Tapi kalau dipegang oleh orang yang salah, kata orang Jawa mah…. bubrah . Eniwei, bubrah artinya rusak. Beberapa hari ini, saya sedang berjuang menyelesaikan buku ke dua di tahun 2018. Make It Happen milik Prita Ghozie. Buku yang mengajarkan kita untuk mengelola keuangan ini, tiba-tiba bikin saya pringas-pringis, tersenyum kecut dan sedikit sangsi melihat masa depan. Sejatinya buku ini banyak manfaatnya, tapi ketika membaca bagian pengaturan keua

2017: Sometimes I win, Sometimes I learn

Gambar
Setelah kemarin syaa nulis bagaimana indahnya mengisi 3 minggu pertama di tahun 2018, kok saya pikir enggak afdol banget sih kalau misal saya ini tidak melakukan kilas balik di 2017. Telat sih. Tapi enggak apa-apa kan ya, daripada tidak sama sekali. -YA ALLAH PU, HIDUPMU KEBANYAKAN MINTA PEMAKLUMAN- Sebelum 2017 berakhir dan bersiap menapaki 2018, saya berencana untuk kilas balik dan evaluasi diri. Jujur, pas di awal saya berpikir 2017 itu tahun yang berat, tapi pas kilas balik dan mencatat banyak hal yang terjadi di 2017 kok lebih banyak senangnya ya. Dari 42 kejadian yang paling membekas di hati selama 2017 berlangsung ini, Cuma ada 7 hal yang enggak menyenangkan. Ya berarti kalau dikalkulasi Cuma 6 % doang kan. Toh dari 6 % tersebut, saya juga learn alias belajar banyak hal. Makanya tema 2017 kali ini adalah 2017: Sometimes I Win, Sometimes I Learn. Nah, terus apa aja dong hal-hal yang menyenangkan di 2017, nih tak kasih kilas balik hal-hal menyenangkan yang memb

2018: Reset and Komari-ing Your Life

Gambar
Ada dua hal sederhana yang saya lakukan di awal 2018. Tapi ternyata lumayan memberi efek wow!!!  Yang pertama, saya me-reset ponsel Android yang sudah sekian tahun menemani karena lupa tidak meng-update Playstore. Ini sesuatu yang "meh" banget lah ya...haha. Tapi gara-gara reset inilah, akhirnya saya menemukan aplikasi macam apa yang perlu saya buang juga saya pertahankan. Instagram resmi menjadi aplikasi yang layak saya buang, karena keteduhan yang ia tawarkan membuat saya susah geser dari depan layar smartphone. Bukan salah Instagramnya sih, salah saya saja yang mudah khilaf terbujuk rayu dengan pesonanya. Maka, melihat situasi kondisi tersebut keputusan terbaik adalah uninstall Instagram. Toh, saya masih bisa ngikutin per-Wardah-annya (karena nggak pakai Citra, jadinya enggak pencitraan) Sensei sesekali via desktop.  WhatsApp sebenarnya pengen saya buang aja karena dia ngabisin Internal Storage banget. Tapi sayang, di dunia ini terlalu banyak hal yang harus diur